(Bahan Materi) Teori Labelling pada Sosiologi Perilaku Menyimpang

Hai pembaca blogger!✋
kali ini saya masih ingin melanjutkan untuk membahas tentang teori lagi, lagi, lagi, teori. memang teori dalam sosiologi perilaku menyimpang ini bukan hanya 1 tetapi banyak.
Nah, sekarang kita lanjut review teori ketiga, yaitu Teori Labelling.

Sebelumnya saya akan membahas awal dengan pengertian labelling itu sendiri, apasih labelling??
Jadi, Labelling adalah  pemberian julukan atau cap yang biasanya negatif kepada seseorang yang telah melakukan penyimpangan primer misalnya pencuri, penipu, pemabuk, dan sebagainya. Sebagai tanggapan terhadap cap itu, si pelaku penyimpangan kemudian mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangannya sehingga terjadi dengan penyimpangan sekunder.

Teori Labelling ini dikemukakan oleh Edwin Lemert. Asumsi pada teori ini, seseorang menjadi penyimpang karena proses labelling yang diberikan masyarakat kepadanya.

Teori Labelling mendefinisikan penyimpangan sebagai suatu konsekuensi dari penerapan aturan - aturan dan sanksi oleh orang lain kepada seorang pelanggar. melalui definisi ini dapat di terapkan bahwa penyimpangan adalah pada adanya reaksi masyarakat, bukan pada kualitas dari tindakan itu sendiri. Dengan kata lain, penyimpangan tidak ditetapkan berdasarkan norma, tetapi melalui reaksi atau sanksi dari penonton sosialnya. Akibat dari pelabelan adalah pada tindakan penyimpangan lebih lanjut. Dengan adanya cap yang dilekatkan pada diri seseorang maka ia cenderung mengembangkan konsep diri yang menyimpang dan berakibat pada suatu karir yang menyimpang. 
Proses terjadinya penyimpangan sekunder membutuhkan waktu yang panjang dan tidak kentara (Narwoko dan Suyanto,2004:95).

Sekian review teori labeling, Salam.

Sita Awalia S.

Sumber :
Narwoko, J.D. dan Suyanto, B. (2004). Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

(Bahan Materi) Teori Tipologi Adaptasi pada Sosiologi Perilaku Menyimpang

(Bahan Materi) Teori Differential Association Pada Sosiologi Perilaku Menyimpang